Powered By Blogger
Perawat Kece. Diberdayakan oleh Blogger.

REDA

REDA
foto reda

Pengikut

Mengenai Saya

Foto saya
sambas, kalimantan sambas, Indonesia
nama saya reda, saya anak kalimantan barat.

Cari Blog Ini

KEBERSAMAAN ADALAH SURGA KEHIDUPAN


kebersamaan dalam tawa, bahagia dan susah serta duka bersama sahabat, tak semua orang yang akan merasakannya dan tak selalu terjadi di setiap sendi-sendi kehidupan
kebersamaan dalam menggapai sebuah mimpi hanya berbekal tekat yang kuat dan tetap dalam barisan kebersamaan akan menjadi terasa lebih indah kala menikmatinya di ujung keberhasilan menggapai mimpi itu.
hari ini tanggal 02 februari 2013 batu puncak para layang pukul 01:03
kami menjalankan sebuah keindahan yang tak ternilai oleh materi dan tak mungkin bisa di tulis oleh tinta di atas kanfas putih ..
pengalaman ini sungguh berarti, di dalam suatu tekat kami berjalan menelusuri beraneka ragam jenis dan warna kehidupan, kami tak mengenal lelah, kami tak mengenal putus asa.
 yang kami tau.. kekuatan tekat dan kebersamaan ini dalam suka dan duka akan dengan mudah kami lewati karna kami selalu bersama dan saling berbagi .
di sini... banyak hal yang kami dapat untuk menjadi kenangan yang berarti dan mungkin takkan bisa untuk terganti di kemudian hari.
tentang kebersamaan, persaudaraan, dan kesusahan dalam duka hingga pada akhirnya menikmati keindahaan nikmat dan anugrah tuhan yang luar biasa di kejauhan malam dan di atas bukit nan megah maha karya sang ilahi...

7 Kelebihan menjadi seorang perawat

7 Kelebihan menjadi seorang perawatSedang berpikir karir apa yang kira-kira menyenangkan? Jika iya, tidak ada salahnya memilih untuk menjadi perawat. Sebab profesi ini memiliki banyak kelebihan seperti yang dilansir dari All Women Stalk berikut.
Selalu belajarMenjadi perawat identik dengan jam kerja yang bergantian. Dari situ, perawat tentu belajar banyak hal yang baru. Demikian juga masalah tentang penyakit dan obat-obatan terbaru.
Melakukan perubahanEntah itu kecil atau besar, sederhana atau kompleks, perawat melakukan perubahan bagi kehidupan seseorang. Sebab mereka membantu pasien untuk mandi, pergi ke toilet, dan sebagainya.
Pekerjaan yang pentingPerawat bertugas untuk memeriksa tekanan darah, menjadi asisten ketika operasi, menyuntik, dan pekerjaan penting lain yang bahkan lebih banyak dilakukan daripada dokter.
Pelajaran dari pasienMemerhatikan kondisi terburuk seorang pasien memang bukan hal menyenangkan. Namun dari situ, perawat bisa mengambil pelajaran berharga untuk selalu bersyukur tentang kesehatan.
Teman kerja menyenangkanPerawat memiliki kepribadian yang penuh perhatian, empati, kuat, lucu, cerdas, dan ramah. Bukankah menyenangkan jika bisa bekerja dengan tipe teman seperti itu?
Berusaha menerima kehilanganMasa-masa paling menyedihkan ketika perawat bekerja adalah menyaksikan kematian. Namun hal itu bisa dijadikan pelajaran berharga agar mereka bisa berusaha untuk menerima kehilangan.
Kesempatan mendapatkan pasanganBaik pria atau wanita, menjadi perawat juga memperbesar kesempatan untuk mendapatkan pasangan di dunia medis, salah satunya adalah dokter.
Itulah berbagai kelebihan menjadi seorang perawat. Jadi, sudah menentukan karir pilihan Anda?

Lakukan 8 langkah ini agar cepat move on!


Lakukan 8 langkah ini agar cepat move on!Setelah mengakhiri hubungan, move on adalah hal yang tentu diinginkan oleh semua orang. Namun faktanya, move on lebih mudah dikatakan daripada dilakukan. Banyak orang yang tak berhasil move on dan masih terjebak di masa lalunya. Namun jangan khawatir, beberapa cara ini akan membantu untuk move on dan melupakan sang mantan, seperti dilansir oleh Shine! (24/07).
1. Tetap sibuk
Bisa jadi Anda memiliki terlalu banyak waktu luang yang digunakan untuk melamun, atau mengenang hal-hal yang dijalani bersama sang mantan. Untuk menghindari hal ini sebaiknya Anda membuat diri tetap sibuk hingga tak punya waktu untuk memikirkannya. Lakukan hal-hal yang Anda sukai, mulai dari hobi, pekerjaan, melakukan kegiatan sukarela, atau mengambil khusus yang sudah lama Anda inginkan.
2. Jangan menguntit
Masih sering melihat profil jejaring sosialnya, atau status-statusnya di timeline? Hentikan hal ini. Bagaimana Anda bisa move on kalau terus-terusan melihat apa yang dia lakukan dan dia berada di mana. Jauhkan diri anda dari mereka, baik di jejaring sosial maupun di dunia nyata.
3. Waktu berkabung
Susah move on bisa dialami jika Anda tak melampiaskan perasaan dengan benar. Kemungkinan Anda masih menyimpan dendam, kemarahan, perasaan sedih, atau hal lainnya sehingga tak bisa move on. Beri diri Anda waktu untuk marah, menangis, menyesal, atau hal lainnya. Namun pastikan setelah air mata Anda berhenti, Anda harus maju dan tak lagi menengok ke belakang.
4. Kelilingi diri dengan orang terdekat
Kapan terakhir kali Anda memeluk orang tua, atau melakukan curhat panjang serta bersenang-senang dengan sahabat? Lihat, meski Anda sedang sendiri, masih ada orang-orang yang sangat menyayangi Anda. Jangan lupakan itu. Di masa-masa seperti ini sangat baik untuk berada di sekeliling mereka. Orang-orang yang Anda sayangi akan mengingatkan kembali bahwa Anda berharga dan mereka bisa melihat sisi positif dari diri Anda.
5. Matikan televisi dan radio
Melihat film-film romantis atau mendengarkan lagu romantis bisa membuat perasaan Anda semakin kacau dan terus teringat pada mantan. Jika ingin menonton atau mendengarkan sesuatu, pilihlah lagu yang membuat Anda kembali bersemangat atau film lucu yang bisa membuat Anda tertawa dan terinspirasi.
6. Hindari tempat-tempat kenangan
Ya, setiap pasangan pasti memiliki tempat-tempat kenangan mereka. Untuk bisa move on, sebaiknya hindari tempat-tempat itu untuk sementara. Ini perlu selama proses penyembuhan diri Anda agar Anda bisa cepat move on.
7. Belajar
Jangan biarkan patah hati Anda sia-sia. Pengalaman semacam ini bisa membuat Anda merenung dan belajar untuk menjadi orang yang lebih baik. pengalaman ini juga memberi pelajaran mengenai bagaimana menjalin hubungan dengan orang yang lebih baik tentunya.
8. Ini akan berakhir
Dan tips terakhir adalah mengingat bahwa patah hati ini tak akan bertahan seumur hidup Anda. Ini akan berakhir, dan Anda pasti akan mengalami hal yang lebih baik setelah ini. Ingat juga bahwa Anda layak mendapatkan yang lebih baik. Ini akan memberikan harapan dan semangat untuk move on dan mulai menyongsong masa depan.
Itulah beberapa cara yang bisa Anda lakukan agar cepat move on dari hubungan yang kandas dan bisa melupakan sang mantan. Ingat bahwa Anda masih memiliki masa depan yang cerah dan panjang. Hubungan yang kandas bisa menjadi pengalaman yang berarti bagi Anda.

biodata

Pratinjau

nama gue REDA lahir 08- juli -1994 di desa Sepinggan Besar, kec. Semparuk, kab. Sambas Kalimantan Barat.
gue campuran dari dua suku bapak Bugis dan ibu Melayu, gue anak pertama dari 4 bersaudara, sekedar info nama adik saya Adul Aziz, Andre Ramadhan, dan yg bungsu namanya Muhammad Haikal.
sekarang saya sedang melanjutkan pendidikan di salah satu universitas swasta di kota Malang tepatnya di jurusan keperawatan, ehmm,,, sebenarnya sih gue di paksa masuk jurusan keperawatan, gue sebenarnya sukanya di bidang komputer atau internet, tapi orang tua gue pengen liat gue jadi perawat, ya terpaksa gue nurutin kemauan orang tua gue. tapi, setelah gue jalanin kuliah di jurusan keperawatan, gue jadi suka sama jurusan keperawatan dan sekarang gue yakin gue bisa jadi perawat profesianal, amin !!!! semoga gue bisa jadi perawat profesional. hehe :D

      bagi gue keluarga dan sahabat adalah yg terpenting karena tanpa mereka nggak mungkin gue bisa seperti saat ini. makasih buat ibu dan bapak.
 oh ya, gue lupa.. gue itu orangnya nggak banyak omong,, gue lebih suka berpikir daripada berbicara tapi kalo udh kenal, gue asyik kok orangnya, bisa di buktiin. hehe
kalo masalah cewek, gue nggak suka sama cewek yg sok dewasa, ya kalo bisa bertingkah apa adanya, gue lebih suka kayak gtu.
ehmmm... apalagi ya? kayaknya udh ya.
terima kasih.

kenalan

kalo mau kenalan sama gue nih
no hp gue : 085287589917 dan 089648154557
pin BB gue :7539A764
id we chat : seburing
email: seburing.blogspot.com
twitter : anonymous_REDA
fb : RE DA

MACAM-MACAM CAIRAN INFUS BESERTA FUNGSINYA

Jenis-jenis Cairan Intravena

1.        Cairan bisa bersifat  isotonis (contohnya ; NaCl 0,9 %, Dekstrosa 5 % dalam air, Ringer laktat / RL, dll)
2.        Cairan bisa bersifat hipotonis (contohnya ; NaCl 5 %)
3.        Cairan bisa bersifat hipertonis (contohnya ; Dekstrosa 10 % dalam NaCl, Dektrosa 10 % dalam air, Dektrosa 20 % dalam air)
beberapa alasan kenapa pasien  di infus :
1.      pasien yang kekurangan cairan [ dehidrasi ]
2.      Pasien Koma [ tidak bisa melakukan aktifitas mengkonsumsi makanan sendiri]
3.      pasien yang sedang melakukan terapi pemberianobat  melalui vena yang lebih dari 1 kali sehari, sehingga memasukkkan obatnya melalui cairan infus.

Ciri – ciri vena yang bisa ditusukkan jarum infus :
1.      Tidak bercabang
2.      Lurus

Ada dua macam ukuran selang yang biasanya digunakan dalam pemasangan infus :
1.      Ukuran Macrodrip yang setiap 1ml nya terdiri dari 15 tetes dan biasanya digunakan untuk pasien dewasa.
2.      Ukuran Microdrip yang setiap 1ml nya terdiri dari 60 tetes dan biasanya digunakan untuk pasien yang masih anak-anak.
ASERING
Indikasi:
Dehidrasi (syok hipovolemik dan asidosis) pada kondisi: gastroenteritis akut, demam berdarah dengue (DHF), luka bakar, syok hemoragik, dehidrasi berat, trauma.
Komposisi:
Setiap liter asering mengandung:
·         Na 130 mEq
·         K 4 mEq
·         Cl 109 mEq
·         Ca 3 mEq
·         Asetat (garam) 28 mEq
Keunggulan:
·         Asetat dimetabolisme di otot, dan masih dapat ditolelir pada pasien yang mengalami gangguan hati
·         Pada pemberian sebelum operasi sesar, RA mengatasi asidosis laktat lebih baik dibanding RL pada neonatus
·         Pada kasus bedah, asetat dapat mempertahankan suhu tubuh sentral pada anestesi dengan isofluran
·         Mempunyai efek vasodilator
·         Pada kasus stroke akut, penambahan MgSO4 20 % sebanyak 10 ml pada 1000 ml RA, dapat meningkatkan tonisitas larutan infus sehingga memperkecil risiko memperburuk edema serebral
KA-EN 1B
Indikasi:
·         Sebagai larutan awal bila status elektrolit pasien belum diketahui, misal pada kasus emergensi (dehidrasi karena asupan oral tidak memadai, demam)
·         < 24 jam pasca operasi
·         Dosis lazim 500-1000 ml untuk sekali pemberian secara IV. Kecepatan sebaiknya 300-500 ml/jam (dewasa) dan 50-100 ml/jam pada anak-anak
·         Bayi prematur atau bayi baru lahir, sebaiknya tidak diberikan lebih dari 100 ml/jam.
KA-EN 3A & KA-EN 3B
Indikasi:
o    Larutan rumatan nasional untuk memenuhi kebutuhan harian air dan elektrolit dengan kandungan kalium cukup untuk mengganti ekskresi harian, pada keadaan asupan oral terbatas
o    Rumatan untuk kasus pasca operasi (> 24-48 jam)
o    Mensuplai kalium sebesar 10 mEq/L untuk KA-EN 3A
o    Mensuplai kalium sebesar 20 mEq/L untuk KA-EN 3B

KA-EN MG3
Indikasi :
·         Larutan rumatan nasional untuk memenuhi kebutuhan harian air dan elektrolit dengan kandungan kalium cukup untuk mengganti ekskresi harian, pada keadaan asupan oral terbatas
·         Rumatan untuk kasus pasca operasi (> 24-48 jam)
·         Mensuplai kalium 20 mEq/L
·         Rumatan untuk kasus dimana suplemen NPC dibutuhkan 400 kcal/L
KA-EN 4A
Indikasi :
·         Merupakan larutan infus rumatan untuk bayi dan anak
·         Tanpa kandungan kalium, sehingga dapat diberikan pada pasien dengan berbagai kadar konsentrasi kalium serum normal
·         Tepat digunakan untuk dehidrasi hipertonik
·         Komposisi (per 1000 ml):
§  Na 30 mEq/L
§  K 0 mEq/L
§  Cl 20 mEq/L
§  Laktat 10 mEq/L
§  Glukosa 40 gr/L


KA-EN 4B
Indikasi:
·         Merupakan larutan infus rumatan untuk bayi dan anak usia kurang 3 tahun
·         Mensuplai 8 mEq/L kalium pada pasien sehingga meminimalkan risiko hipokalemia
·         Tepat digunakan untuk dehidrasi hipertonik
·         Komposisi:
§  Na 30 mEq/L
§  K 8 mEq/L
§  Cl 28 mEq/L
§  Laktat 10 mEq/L
§  Glukosa 37,5 gr/L

Otsu-NS
Indikasi:
·         Untuk resusitasi
·         Kehilangan Na > Cl, misal diare
·         Sindrom yang berkaitan dengan kehilangan natrium (asidosis diabetikum, insufisiensi adrenokortikal, luka bakar)

Otsu-RL
Indikasi:
·         Resusitasi
·         Suplai ion bikarbonat
·         Asidosis metabolic
MARTOS-10
Indikasi:
·         Suplai air dan karbohidrat secara parenteral pada penderita diabetik
·         Keadaan kritis lain yang membutuhkan nutrisi eksogen seperti tumor, infeksi berat, stres berat dan defisiensi protein
·         Dosis: 0,3 gr/kg BB/jam
·         Mengandung 400 kcal/L
AMIPAREN
Indikasi:
·         Stres metabolik berat
·         Luka bakar
·         Infeksi berat
·         Kwasiokor
·         Pasca operasi
·         Total Parenteral Nutrition
·         Dosis dewasa 100 ml selama 60 menit



AMINOVEL-600
Indikasi:

·         Nutrisi tambahan pada gangguan saluran GI
·         Penderita GI yang dipuasakan
·         Kebutuhan metabolik yang meningkat (misal luka bakar, trauma dan pasca operasi)
·         Stres metabolik sedang
·         Dosis dewasa 500 ml selama 4-6 jam (20-30 tpm)
PAN-AMIN G
Indikasi:
·         Suplai asam amino pada hiponatremia dan stres metabolik ringan
·         Nitrisi dini pasca operasi
·         Tifoid

SOAL
1.      Pada pasien yang terkena luka bakar memerlukan cairan infuse 1600/8 jam. Berapakah tetes/menit ?
2.      Pasien dehidrasi memerlukan 12 tetes/menit. Berapa yang dihabiskan dalam 8 jam ?
3.      Cairan infuse 500 ml diberikan 5 tetes/menit. Dalam berapa jam cairan habis pada pasien dewasa ?

Answer
1.      x 15                    = 50 tetes/menit
2.      60 menit x 8 jam         = 80 menit
480 x 12                      = 5760
1 ml ada 15 tetes
                          = 384 ml
3.      500 ml x 15 tetes         = 7.500
                        = 25 jam

INFUS CAIRAN INTRAVENA (Macam-Macam Cairan Infus)

Jenis Cairan Infus:

  1. Cairan hipotonik:
osmolaritasnya lebih rendah dibandingkan serum (konsentrasi ion Na+ lebih rendah dibandingkan serum), sehingga larut dalam serum, dan menurunkan osmolaritas serum. Maka cairan “ditarik” dari dalam pembuluh darah keluar ke jaringan sekitarnya (prinsip cairan berpindah dari osmolaritas rendah ke osmolaritas tinggi), sampai akhirnya mengisi sel-sel yang dituju. Digunakan pada keadaan sel “mengalami” dehidrasi, misalnya pada pasien cuci darah (dialisis) dalam terapi diuretik, juga pada pasien hiperglikemia (kadar gula darah tinggi) dengan ketoasidosis diabetik. Komplikasi yang membahayakan adalah perpindahan tiba-tiba cairan dari dalam pembuluh darah ke sel, menyebabkan kolaps kardiovaskular dan peningkatan tekanan intrakranial (dalam otak) pada beberapa orang. Contohnya adalah NaCl 45% dan Dekstrosa 2,5%.
  1. Cairan Isotonik:
osmolaritas (tingkat kepekatan) cairannya mendekati serum (bagian cair dari komponen darah), sehingga terus berada di dalam pembuluh darah. Bermanfaat pada pasien yang mengalami hipovolemi (kekurangan cairan tubuh, sehingga tekanan darah terus menurun). Memiliki risiko terjadinya overload (kelebihan cairan), khususnya pada penyakit gagal jantung kongestif dan hipertensi. Contohnya adalah cairan Ringer-Laktat (RL), dan normal saline/larutan garam fisiologis (NaCl 0,9%).
  1. Cairan hipertonik:
osmolaritasnya lebih tinggi dibandingkan serum, sehingga “menarik” cairan dan elektrolit dari jaringan dan sel ke dalam pembuluh darah. Mampu menstabilkan tekanan darah, meningkatkan produksi urin, dan mengurangi edema (bengkak). Penggunaannya kontradiktif dengan cairan hipotonik. Misalnya Dextrose 5%, NaCl 45% hipertonik, Dextrose 5%+Ringer-Lactate, Dextrose 5%+NaCl 0,9%, produk darah (darah), dan albumin.
Pembagian cairan lain adalah berdasarkan kelompoknya:
  1. Kristaloid:
bersifat isotonik, maka efektif dalam mengisi sejumlah volume cairan (volume expanders) ke dalam pembuluh darah dalam waktu yang singkat, dan berguna pada pasien yang memerlukan cairan segera. Misalnya Ringer-Laktat dan garam fisiologis.
  1. Koloid:
ukuran molekulnya (biasanya protein) cukup besar sehingga tidak akan keluar dari membran kapiler, dan tetap berada dalam pembuluh darah, maka sifatnya hipertonik, dan dapat menarik cairan dari luar pembuluh darah. Contohnya adalah albumin dan steroid.


JENIS-JENIS CAIRAN INFUS
ASERING
Indikasi:
Dehidrasi (syok hipovolemik dan asidosis) pada kondisi: gastroenteritis akut, demam berdarah dengue (DHF), luka bakar, syok hemoragik, dehidrasi berat, trauma.
Komposisi:
Setiap liter asering mengandung:
  • Na 130 mEq
  • K 4 mEq
  • Cl 109 mEq
  • Ca 3 mEq
  • Asetat (garam) 28 mEq
Keunggulan:
    1. Asetat dimetabolisme di otot, dan masih dapat ditolelir pada pasien yang mengalami gangguan hati
    2. Pada pemberian sebelum operasi sesar, RA mengatasi asidosis laktat lebih baik dibanding RL pada neonatus
    3. Pada kasus bedah, asetat dapat mempertahankan suhu tubuh sentral pada anestesi dengan isofluran
    4. Mempunyai efek vasodilator
    5. Pada kasus stroke akut, penambahan MgSO4 20 % sebanyak 10 ml pada 1000 ml RA, dapat meningkatkan tonisitas larutan infus sehingga memperkecil risiko memperburuk edema serebral
KA-EN 1B

Indikasi:
  1. Sebagai larutan awal bila status elektrolit pasien belum diketahui, misal pada kasus emergensi (dehidrasi karena asupan oral tidak memadai, demam)
  2. < 24 jam pasca operasi
  3. Dosis lazim 500-1000 ml untuk sekali pemberian secara IV. Kecepatan sebaiknya 300-500 ml/jam (dewasa) dan 50-100 ml/jam pada anak-anak
  4. Bayi prematur atau bayi baru lahir, sebaiknya tidak diberikan lebih dari 100 ml/jam
KA-EN 3A & KA-EN 3B
Indikasi:
  1. Larutan rumatan nasional untuk memenuhi kebutuhan harian air dan elektrolit dengan kandungan kalium cukup untuk mengganti ekskresi harian, pada keadaan asupan oral terbatas
  2. Rumatan untuk kasus pasca operasi (> 24-48 jam)
  3. Mensuplai kalium sebesar 10 mEq/L untuk KA-EN 3A
  4. Mensuplai kalium sebesar 20 mEq/L untuk KA-EN 3B
KA-EN MG3
Indikasi :
  1. Larutan rumatan nasional untuk memenuhi kebutuhan harian air dan elektrolit dengan kandungan kalium cukup untuk mengganti ekskresi harian, pada keadaan asupan oral terbatas
  2. Rumatan untuk kasus pasca operasi (> 24-48 jam)
  3. Mensuplai kalium 20 mEq/L
  4. Rumatan untuk kasus dimana suplemen NPC dibutuhkan 400 kcal/L
KA-EN 4A
Indikasi :
  1. Merupakan larutan infus rumatan untuk bayi dan anak
  2. Tanpa kandungan kalium, sehingga dapat diberikan pada pasien dengan berbagai kadar konsentrasi kalium serum normal
  3. Tepat digunakan untuk dehidrasi hipertonik
Komposisi (per 1000 ml):
  • Na 30 mEq/L
  • K 0 mEq/L
  • Cl 20 mEq/L
  • Laktat 10 mEq/L
  • Glukosa 40 gr/L
KA-EN 4B
Indikasi:
  1. Merupakan larutan infus rumatan untuk bayi dan anak usia kurang 3 tahun
  2. Mensuplai 8 mEq/L kalium pada pasien sehingga meminimalkan risiko hipokalemia
  3. Tepat digunakan untuk dehidrasi hipertonik
Komposisi:
    • Na 30 mEq/L
    • K 8 mEq/L
    • Cl 28 mEq/L
    • Laktat 10 mEq/L
    • Glukosa 37,5 gr/L
Otsu-NS
Indikasi:
  1. Untuk resusitasi
  2. Kehilangan Na > Cl, misal diare
  3. Sindrom yang berkaitan dengan kehilangan natrium (asidosis diabetikum, insufisiensi adrenokortikal, luka bakar)
Otsu-RL
Indikasi:
  1. Resusitasi
  2. Suplai ion bikarbonat
  3. Asidosis metabolik
MARTOS-10
Indikasi:
  1. Suplai air dan karbohidrat secara parenteral pada penderita diabetik
  2. Keadaan kritis lain yang membutuhkan nutrisi eksogen seperti tumor, infeksi berat, stres berat dan defisiensi protein
  3. Dosis: 0,3 gr/kg BB/jam
  4. Mengandung 400 kcal/L
AMIPAREN
Indikasi:
  1. Stres metabolik berat
  2. Luka bakar
  3. Infeksi berat
  4. Kwasiokor
  5. Pasca operasi
  6. Total Parenteral Nutrition
  7. Dosis dewasa 100 ml selama 60 menit
AMINOVEL-600
Indikasi:
  1. Nutrisi tambahan pada gangguan saluran GI
  2. Penderita GI yang dipuasakan
  3. Kebutuhan metabolik yang meningkat (misal luka bakar, trauma dan pasca operasi)
  4. Stres metabolik sedang
  5. Dosis dewasa 500 ml selama 4-6 jam (20-30 tpm)

PAN-AMIN G
Indikasi:
  1. Suplai asam amino pada hiponatremia dan stres metabolik ringan
  2. Nitrisi dini pasca operasi
  3. Tifoid

Macam Macam Cairan Infus Dan Fungsinya

1. INFUS IV Ca GLUKONAT / GLUKONAT

Dalam percobaan ini akan dibuat sediaan infus intravena kalsium glukonat yang merupakan larutan supersaturasi yang distabilkan dengan penambahan 35 mg kalsium D-saccharate, dan harus disimpan pada suhu kamar. Laju infus maksimum yang disarankan adalah 200 mg/menit.

Farmakologi :

Kalsium merupakan mineral yang penting untuk pemeliharaan kesempurnaan fungsi susunan saraf, otot, sistem rangka, dan permeabilitas membran sel. Kalsium adalah aktivator yang penting pada beberapa reaksi enzimatis dan berperan dalam proses fisiologi yang mencakup transmisi rangsangan oleh saraf, kontraksi jantung, otot polos dan otot rangka, fungsi renal, pernafasan dan koagulasi darah. Kalsium juga berperan dalam reaksi pelepasan dan penyimpanan neurotransmiter dan hormon, pengambilan dan pengikatan asam amino, absorbsi vitamin B12 dan sekresi asam lambung.

Farmakokinetik :

Injeksi garam kalsium langsung masuk kedalam pembuluh darah. Setelah diinjeksi, kalsium darah meningkat dengan cepat dan kembali turun dalam 30 menit sampai 2 jam, terdistribusi cepat dalam jaringan serta dieliminasi melalui urine.

2. INFUS IV DEKSTRAN

Kehilangan darah, sejauh jumlahnya tidak melampaui 10% dari jumlah total, tubuh masih dapat menyeimbangkannya kembali. Jika kehilangannya lebih besar, harus disuplai cairan pengganti darah untuk mengisi plasma melalui jalan infus ke dalam tubuh. Hal tersebut dibutuhkan juga pada syok perdarahan, akibat luka (kebakaran, luka dalam) pada sakit perut atau muntah yang berkepanjangan.

Infus dextran 70 merupakan larutan makromolekul yang memiliki waktu tinggal yang lebih panjang dalam pembuluh darah, karena tidak atau sedikit mengalami difusi, juga airnya terikat secara hidratasi. Yang menentukan dextran 70 sebagai bahan pengganti plasma adalah berat molekulnya diatas 20.000. Pengisisan volume darah dapat dilakukan dengan larutan NaCl fisiologis atau dengan larutan elektrolit, namun jumlah cairan yang dimasukkan tersebut hanya sebentar berada dalam peredaran darah, untuk kemudian segera dieliminasi keluar tubuh melalui ginjal

3. INFUS IV ELEKTROLIT UNTUK DEHIDRASI

Fungsi larutan elektrolit secara klinis digunakan untuk mengatasi perbedaan ion atau penyimpangan jumlah normal elektrolit dalam darah. Ada 2 jenis kondisi plasma yang menyimpang, yaitu :

1. Asidosis

Kondisi plasma darah yang terlampau asam akibat adanya ion klorida dalam jumlah berlebih.

2. Alkalosis

Kondisi plasma yang terlampau basa akibat ion Na, K, Ca dalam jumlah berlebih

Kehilangan natrium disebut hipovolemia, sedangkan kekurangan H2O disebut dehidrasi, kekurangan HCO3 disebut asidosis, metabolic dan kekurangan K+ disebut hipokalemia. (Formulasi Steril, Stefanus Lukas, hal. 62)

Dehidrasi adalah hilangnya elektrolit lebih rendah secara disproporsional dibandingkan dengan hilangnnya air. Dehidrasi sebagai akibat meningkatnya tekanan osmotic cairan tubuh akibat dari rasa haus yang tidak merangsang penggantian air yang hilang dengan cukup (Dorlan ed. 26, hal. 498)

Pada pasien yang tidak sadar atau mengalami gangguan keseimbangan elektrolit akut, sehingga harus segera diberikan ion-ion Ca2+, Na+, K+, Ce- dan HCO3-, dan sebagai sumber kalori dimana pengganti cairan dan kalori dibutuhkan, karena ion-ion tersebut dibutuhkan oleh tubuh untuk memnuhi kebutuhan elektrolit tubuh pada ekstrasel dan intrasel. Cairan ekstrasel baik plasma darah maupun cairan intrsel mengandung ion natrium dan klorida dalam jumlah yang besar, ion bilarbonat dalam jumlah yang agak besar, tetapi hanya sejumlah kecil ion kalium, magnesium phospat, sulfat, dan asam organic.disamping itu plasma mengandung protein dalam jumlah yang besar, sedangkan cairan intrasel hanya mengandung protein dalm jumlah protein yang leih kecil.

Cairan intasel hanya mengandung sejumlah kecil ion natrium dan klorida serta hampir tidak mengandung ion kalsium, tetapi ia mengandung ion kalium dan phospat dalam jumlah besar serta ion magnesium dan sulfat dalam jumlah cukup besar, semuanya hanya ada dalam konsentrasi yang kecil dalam cairan ekstrasel.

Bahan-bahan yang digunakan (NaCl, KCl, NaHCO3, CaCl2) mudah larut dalam air, sehingga dapat digunakan air sebagai pembawanya. Air yang digunakan harus bebas pirogen. Pirogen merupakan produk metabolisme m.o (umumnya bakteri, kapang dan virus). Secara kimiawi, pirogen adalah zat lemak yang berhubungan dengan suatu molekul pembawa yang biasanya merupakan polisakarida, tapi bisa juga peptide.

Pirogen menyebabkan kenaikan suhu tubuh yang nyata, demam, sakit badan, kenaikan tekanan darah arteri, kira-kira 1 jam setelah injeksi. Pirogen dapat dihilangkan dari larutan dengan absorbsi menggunakan absorban pilihan. (Lachman, hal. 1295-1296). Ion-ion ini diberikan dalam bentuk injeksi iv karena diharapkan dapat segera memberikan efek.

4. INFUS IV GLUKOSA NaCl / GLUKOSA 10%

Pada umumnya larutan glukosa untuk injeksi digunakan sebagai pengganti kehilangan cairan tubuh, sehingga tubuh kita mempunyai energi kembali untuk melakukan metabolismenya dan juga sebagai sumber kalori. Dosis glukosa adalah 2,5-11,5 % (Martindale), pada umumnya digunakan 5 %. Dalam formula ini ditambahkan NaCl supaya diapat larutan yang isotonis, dimana glukosa disini bersifat hipotonis. Dalam pembuatan aqua p.i ditambahkan H2O2 yang dimaksudkan untuk menghilangkan pirogen, serta di dalam pembuatan formula ini ditambahkan norit untuk menghilangkan kelebihan H2O2.

5. INFUS IV MENGANDUNG Na, Ca, K

Kalium klorida (KCl), kalium merupakan kation (positif) yang terpenting dalam cairan intraseluler dan sangat esensial untuk mengatur keseimbangan asam-basa serta isotonis sel.

Natrium klorida (NaCl), natrium merupakan kation utama dalam cairan ekstraseluler dan memegang peranan penting pada regulasi tekanan osmotisnya. Sering digunakan dalam infus dengan elektrolit lain.

Equvalent elektrolit (Steril Dosage Form, hal 250) :

Na+ = 135 mEq

K+ = 5 mEq

Ca+ = 5 mEq

Mg+ = 2 mEq

Kesetaraan ekuivalen elektrolit (Martindale) :

1g NaCl ~ 17,1 mEq Na+ E1 = 1,00

1g KCl ~ 13,4 mEq K+ E1 = 0,76

1g CaCl ~ 13,6 mEq Ca+ E1 = 0,51

1g MgCl ~ 9,8 mEq Mg+ E1 = 0,45

INFUS IV NaCl

Natrium merupakan kation utama dalam cairan ekstraseluler dan memegang peranan penting pada regulasi tekanan osmotisnya, juga pada pembentukan perbedaan potensial ( listrik ) yang perlu bagi kontraksi otot dan penerusan impuls di syaraf.

Defisiensi natrium dapat terjadi akibat kerja fisik yang terlampau berat dengan banyak berkeringat dan banyak minum air tanpa tambahan garam ekstra. Gejalanya berupa mual, muntah, sangat lelah, nyeri kepala, kejang otot betis, kemudian juga kejang otot lengan dan perut.

Selain pada defisiensi Na, natrium juga digunakan dalam bilasan 0,9 % ( larutan garam fisiologis ) dan dalam infus dengan elektrolit lain.

6. INFUS IV PENGGANTI CAIRAN TUBUH

Air beserta unsur-unsur didalamnya yang diperlukan untuk kesehatan sel disebut cairan tubuh.

Cairan tubuh dibagi menjadi dua yaitu :

1. Cairan Intraseluler, cairan ini mengandung sejumlah ion Na dan klorida serta hampir tidak mengandung ion kalsium, tetapi cairan ini mengandung ion kalium dan fosfat dalam jumlah besar serta ion Magnesium dan Sulfat dalam jumlah cukup besar.

2. Cairan Ekstraseluler, cairan ini mengandung ion Natrium dan Klorida dalam jumlah besar, ion bikarbonat dalam jumlah besar, tetapi hanya sejumlah kecil ion Kalium, Kalsium, Magnesium, Posfat, Sulfat,dan asam-asam organik (Guyton hal 309).

Keseimbangan air dalam tubuh harus dipertahankan supaya jumlah yang diterima sama dengan jumlah yang dikeluarkan. Penyesuaian dibuat dengan penambahan / pengurangan jumlah yang dikeluarkan sebagai urin juga keringat.

Ini menekankan pentingnya perhitungan berdasarkan fakta tentang jumlah cairan yang masuk dalam bentuk minuman maupun makanan dan dalam bentuk pemberian cairan lainnya. Elektrolit yang penting dalam komposisi cairan tubuh adalah Na, K, Ca, dan Cl. Berdasarkan latar belakang tersebut diatas maka dibuatlah sediaan infuse pengganti cairan tubuh yaitu infuse Ringers.

Injeksi Ringer adalah larutan steril Natrium klorida, Kalium klorida, dan Kalsium klorida dalam air untuk obat suntik. Kadar ketiga zat tersebut sama dengan kadar zat-zat tersebut dalam larutan fisiologis. Larutan ini digunakan sebagai penambah cairan elektrolit yang diperlukan tubuh (Ansel hal 408).
7. INFUS IV PROTEIN UNTUK DBD

Bilamana seorang penderita harus diberikan makanan yang memadai tetapi tidak dapat melalui saluran cerna. Indikasi cara ini biasanya digunakan untuk persiapan bedah pada penderita kurang gizi, persiapan kemoterapi radioterapi dan kelainan saluran cerna berat. Nutrisi parenteral total memerlukan larutan yang mengandung asam amino; glukosa; lemak; elektrolit; dan vitamin.

Glukosa merupakan sumber karbohidrat yang lebih disukai, tapi bila tiap harinya diberikan lebih dari 180 g maka harus ada monitoring kadar gula darah. Bila mungkin diperlukan insulin. Glukosa dengan ragam kekuatan 10 – 50 % harus di infus melalui kateter vena central. Untuk menghindari trombosis (gumpalan darah yang terbentuk pembuluh darah).

Jumlah volume infuse intravena biasanya 500 mL dan 250 mL mengandung zat-zat sebagai nutrisi, penambah darah, elektrolit, asam amino, antibiotik, dan obat yang umumnya diberikan lewat jarum yang dibiarkan di vena atau kateter dengan diteteskan terus menerus. Tetesan atau kecepatan mengalir dapat diatur oleh dokter atau perawat sesuai dengan kebutuhan pasien. Umumnya 2-3 mL permenit.

Untuk Infus, intravena jarum/kateter biasanya ditusukkan divena yang menonjol di lengan atau kaki dan diikat erat di tempat tersebut sehingga tidak akan bergeser dari tempat selama diinfus. Bahaya utama infus intravena ialah kemungkinan terbentuknya trombus akibat rangsang tusukan jarum pada dinding vena.

Trombus akan lebih mungkin terjadi bila larutan infus bersifat mengiritasi jaringan tubuh. Trombus adalah gumpalan darah yang terbentuk dalam pembuluh darah (atau jantung) yang umumnya disebabkan oleh melambatnya aliran atau perubahan darah atau pembuluh darah. Bila gumpalan darah itu beredar maka gumpalan tersebut menjadi embolus, dibawa oleh aliran darah sampai tersangkut di pembuluh darah, menghalangi dan mengakibatkan hambatan atau sumbatan yang disebut emboli. Suatu hambatan dapat sangat berbahaya tergantung pada tempat dan keparahan hambatan tersebut. Obat-obat yang diberikan lewat intravena biasanya harus berupa larutan air, bercampur dengan darah dan tidak mengendap. Keadaan tertentu dapat menimbulkan terjadinya trombus dan kemudian menghalangi aliran darah. (Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi edisi keempat, Howard C Ansel, hal 402)

Demam berdarah adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan virus Dengue tipe I-IV, disertai demam 5-7 hari gejala-gejala perdarahan, dan bila timbul syok: angka kematian cukup tinggi.

Gejala dan tanda :

1. panas 5-7 hari, gejala umum tidak khas

2. perdarahan spontan (petekie, ekimosa, epistaksis , derajat hematemesis, melena, perdarahan gusi, uterus, telinga, dll)

3. ada gejala kegagalan peredaran darah seperti nadi lemah dan cepat (> 120/menit), tekanan nadi sempit (<>

4. nadi tidak teraba, tekanan darah tidak terukur, denyut jantung > 140/menit, acral dingin, berkeringat, kulit biru

Gejala Lain :

1. Hati membesar, nyeri spontan dan pada perabaan

2. Asites

3. Cairan dalam rongga pleura (kanan)

4. Ensepalopati: kejang, gelisah, sopor, koma

Prinsip penatalaksanaan :

1. Memperbaiki keadaan umum

2. Mencegah keadaan yang lebih parah

3. Memperbaiki syok dan perdarahan (pen: rehidrasi sampai hari ke 7, namun hati-hati pada hari ke 6 dapat terjadi arus balik cairan intersitiel ke pembuluh darah)

8. INFUS IV UNTUK MEMPERTAHANKAN KESEIMBANGAN ASAM TUBUH

Pembuatan infus ini mengacu pada penggunaannya sebagai cairan infus yang dapat menstabilkan jumlah elektrolit-elektrolit yang sama kadarnya dalam cairan fisiologis normal, sehingga diharapkan pasien dapat mempertahankan kondisi elektrolitnya agar sesuai dengan batas-batas atau jumlah elektrolit yang normal pada plasma. Selain itu, digunakan pengisotonis dekstrosa yang diharapkan mampu menambah kalori bagi pasien serta meningkatkan stamina karena biasanya kondisi pasien yang kekurangan elektrolit dalam keadaan lemas (sehingga perlu diinfus).

Ion natrium (Na+) dalam injeksi berupa natrium klorida dapat digunakan untuk mengobati hiponatremia, karena kekurangan ion tersebut dapat mencegah retensi air sehingga dapat menyebabkan dehidrasi.

Kalium klorida (KCl), kalium merupakan kation (positif) yang terpenting dalam cairan intraseluler dan sangat esensial untuk mengatur keseimbangan asam-basa serta isotonis sel.

Ion kalsium (Ca2+), bekerja membentuk tulang dan gigi, berperan dalam proses penyembuhan luka pada rangsangan neuromuskuler. Jumlah ion kalsium di bawah konsentrasi normal dapat menyebabkan iritabilitas dan konvulsi.

Ion Magnesium (Mg2+) juga diperlukan tubuh untuk aktivitas neuromuskuler sebagai koenzim pada metabolisme karbohidrat dan protein.

Dekstrosa, suatu bentuk karbohidrat yang diberikan secara parenteral diharapkan dapat memberikan tambahan kalori yang diperlukan untuk menambah energi pada tubuh.

Batas konsentrasi normal elektrolit dalam plasma (Steril Dosage Form, hal 251-252) :

Na+ = 135-145 mEq/L

K+ = 3,5-5 mEq/L

Ca2+ = 5 mEq/L

Mg2+ = 2 mEq/L

9. INFUS IV UNTUK PENGELOLAAN DEHIDRASI

Sekitar 60% berat badan manusia terdiri dari cairan. Setiap hari sekitar 1,7 liter cairan di dalam tubuh keluar melalui urin, tinja, keringat dan pernapasan. Cairan yang keluar tersebut akan digantikan oleh cairan yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan dan minuman, yakni sebanyak 3 liter perhari. Jika cairan yang keluar dai tubuh terjadi secara berlebihan dan tidak diimbangi dengan cairan yang masuk, maka terjadilah dehidrasi (kekurangan cairan tubuh).

Dehidrasi adalah gangguan dalam keseimbangan cairan atau air pada tubuh, karena terjadi pengeluaran yang lebih banyak daripada pemasukan. Gangguan kehilangan cairan tubuh ini disertai dengan gangguan keseimbangan zat elektrolit tubuh. Zat eletrolit yang diperlukan tubuh terdiri dari anion dan kation antara lain Na+, K+, Ca2+, SO42-, dan Cl-.

Dehidrasi terdiri dari :

a. Absolut :Kandungan air dibawah normal atau dibawah standar.

b. Hypenatermic : Keadaan hilangnya elektrolit lebih rendah secara disproporsional dibandingkan dengan hilangnya air.

c. Relatif : Dehidrasi sebagai akibat meningkatnya tekanan osmotik cairan tubuh.

d. Voluntari : Akibat dari rasa haus yang tidak merangsang penggantian air yang hilang dengan cukup.

10. INFUS MENGANDUNG KARBOHIDRAT

Karbohidrat merupakan bahan bakar utama (sumber energi) bagi tubuh yang didalam makanan terdapat sebagai monosakarida, disakarida dan polisakarida. Selain sumber energi juga berperan penting dalam menjaga keseimbangan asam-basa, pembentukan struktur sel, jaringan dan organ tubuh. Bilamana seorang penderita harus diberikan makanan yang memadai tetapi tidak dapat melalui saluran cerna atau mengalami gangguan saluran cerna seperti diare maka sumber energi utama yakni karbohidrat dapat diberikan melalui infus yang mengandung karbohdrat.

Glukosa merupakan sumber karbohidrat yang lebih disukai dan salah satu senyawa yang penting didalam tubuh sebagai sumber energi.

11. INFUS Na BIKARBONAT UNTUK ASIDOSIS METABOLIK

Asidosis metabolic adalah suatu keadaan dimana pH arterial bersifat asam dan konsentrasi bikarbonat plasma dibawah normal. Pada asidosis metabolic akut, pH arterial dibawah 7,1-7,2 dan konsentrasi bikarbonat plasma, <8>

Farmakologi

Na.bikarbonat merupakan agen pengalkali yang berdisosiasi membentuk ion bikarbonat. Bikarbonat merupakan komponen basa konjugasi dari buffer ekstraseluler utama yang ada di tubuh,yaitu buffer bikarbonat-asam karbonat. Pada kondisi normal buffer ini menjaga pH plasma yaitu 7,37-7,42. Namun bila terjadi gangguan pada system buffer ini maka pH plasma dapat naik ataupun turun. pH plasma yang dibawah normal mengindikasikan terjadinya asidosis metabolic. Pemberian Na.bikarbonat akan menigkatkan konsentrasi bikarbonat plasma dan meningkatkan pH plasma sehingga pH plasma normal kembali (DI 2003 hal 2472-2473).

12. INFUS PROTEIN

Protein merupakan makromolekul yang pada hidrolisa hanya menghasilkan asam amino. Sel hidup menghasilkan berbagai macam makromolekul (protein, asam nukleat dan polisakarida) yang berfungsi sebagai komponen struktural, biokatalisator, hormon, reseptor dan sebagai tempat penyimpanan informasi genetik. Makromolekul ini merupakan biopolimer yang dibentuk dari unit monomer atau bahan pembangun.

Asam amino dibagi menjadi dua bagian yaitu:

1. Asam amino essensial yaitu asam amino yang diperlukan oleh tubuh tetapi tidak dapat disintesis dalam tubuh sehingga harus diperoleh dari luar. Contoh : Arginin, histidin, isoleusin, lisin, metionin, fenil alanin, treonin, triptofan, dan valin.

2. Asam amino non essensial yaitu asam amino yang dapat disintesa didalam tubuh. Contoh: Alanin, asparagin, asam aspartat, sistein, asam glutamate, glutamin, glisin, prolin, hidroksiprolin, serin, dan tirosin.

Arginin mempunyai fungsi yang sama seperti asam amino, yaitu meningkatkan stimulan hormon pertumbuhan, prolaktin, dan glukosa darah. Arginin dapat menambah konsentrasi glukosa darah. Efek ini dapat langsung berpengaruh dari hati menjadi asam amino yang berkualitas.(DI hal 1341)

13. INFUS IV DEKSTROSA

Farmakologi (DI, hal 1427)

Dekstrosa dengan mudah dimetabolisme, dapat meningkatkan kadar glukosa darah dan menambah kalori. Dekstrosa dapat menurunkan atau mengurangi protein tubuh dan kehilangan nitrogen, meningkatkan pembentukan glikogen dan mengurangi atau mencegah ketosis jika diberikan dosis yang cukup. Dekstrosa dimetabolisme menjadi CO2 dan air, maka larutan dekstrosa dan air dapat mengganti cairan tubuh yang hilang. Injeksi dekstrosa dapat juga digunakan sebagai diuresis dan volume pemberian tergantung kondisi klinis pasien.

14. LARUTAN PENCUCI PADA OPERASI LAMBUNG

Larutan irigasi adalah larutan steril, bebas pyrogen yang digunakan untuk tujuan pencucian dan pembilasan. Sodium Klorida ( NaCl ) secara umum digunakan untuk irigasi ( seperti irigasi pada rongga tubuh, jaringan atau luka ). Larutan irigasi NaCl hipotonis 0,45% dapat digunakan sendiri atau tanpa penambahan bahan tambahan lain. Larutan irigasi NaCl 0,9% dapat digunakan untuk mengatasi iritasi pada luka. ( DI 2003 hal 2555 )

Larutan irigasi dimaksudkan untuk mencuci dan merendam luka atau lubang operasi, sterilisasi pada sediaan ini sangat penting karena cairan tersebut langsung berhubungan dengan cairan dan jaringan tubuh yang merupakan tempat infeksi dapat terjadi dengan mudah.( Ansel hal 399 )

15. INFUS PENDERITA DIARE BERAT

(LOCKE RINGER)

Locke – Ringer mengandung zat-zat yang dibutuhkan tubuh yaitu elektrolit-elektrolit dan karbohidrat sesuai untuk penderita diare berat

Digunakan norit, yaitu untuk menyerap pirogen dan mengurangi kelebihan H2O2. Cara sterilisasi yang digunakan adalah dengan teknik otoklaf karena bahan-bahan yang digunakan tahan panas

Pembahasan : hipertonis (harap diperhatikan laju tetesan per menit)

16. INFUS UNTUK PENGELOLAAN METABOLIK ALKALOSIS

Alkalosis metabolik adalah suatu keadaan dimana darah dalam keadaan basa karena tingginya kadar bikarbonat. Alkaosis metabolik terjadi jika tubuh kehilangan banyak asam. Sebagai contoh adalah kehilangan sejumlah asam lambung selama periode muntah yang berkepanjangan atau bila asam lambung disedot dengan selang lambung (seperti yang kadang-kadang dilakukan di rumah sakit, terutama setelah pembedahan perut)

Pada kasus yang jarang, alkalosis metabolik terjadi pada seseorang yang mengkonsumsi terlalu banyak basa dari bahan-bahan seperti soda bikarbonat. Selain itu, alkalosis metabolik dapat terjadi bia kehilangan natrium atau kalium dalam jumlah yang banyak mempengaruhi kemampuan ginjal dalam mengendalikan keseimbangan asam basa darah.

Penyebab utama alkalosis metabolik :

1. Penggunaan diuretik (tiazid, furosemid, asam etakrinat)

2. Kehilangan asam karena muntah atau pengosongan lambung

3. Kelenjar adrenal yang terlalu aktif (sindroma cushing atau akibat penggunaan kortikosteroid).

Gejala :

1. Alkalosis metabolik dapat menyebabkan iritabilitas (mudah tersinggung), otot berkedut dan kejang otot, atau tanpa gejala sama sekali.

2. Bila terjadi alkalosis yang berat, dapat terjadi kontraksi (pengerutan) dan spasme (kejang) otot yang berkepanjangan (tetani).

3. Diagnosa dilakukan pemeriksaan darah arteri untuk menunjukkan darah dalam keadaan basa.

Pengobatan :

Biasanya alkalosis metabolik diatasi dengan pemberian cairan dan elektrolit (natrium dan kalium)

17. INFUS LARUTAN IRIGASI GLISIN

Larutan irigasi adalah sediaan larutan steril dalam jumlah besr. Larutan tidak disuntikkan ke dalam vena, tapi digunakan di luar sistem peredaran darah dan umumnya menggunakan jenis tutup yang diputar atau plastik yang dipatahkan, sehingga memungkinkan pengisian larutan dengan cepat. Larutan ini digunakan untuk merendam atau mencuci luka2. Sayatan bedah atau jaringan tubuh dan dapat pula mengurangi pendarahan.

Persyaratan larutan irigasi adalah sbb :

1. Isotonik

2. Steril

3. Tidak disbsorpsi

4. bukan larutan elektrolit

5. Tidak mengalami metabolisme

6. Cepat diekskresi

7. Mempunyai tekanan osmotik diuretik

8. bebas pirogen

Larutan irigasi glisin digunakan selama operasi kelenjar prostat dan prosedur transuretral lainnya. Larutan yg digunakan untuk luka dan kateter uretra yg mengenai jaringan tubuh hrs disterilkan dgn cara aseptis.

18. INFUS IV YG MGD NUTRISI

Glukosa termasuk monosakarida dimana sebagian besar monosakarida dibawa oleh aliran darah ke hati. Di dalam hati, monosakarida mengalami proses sintetis menghasilkan glikogen, oksidasi menjadi CO2 dan H2O atau dilepaskan untuk dibawa dengan aliran darah ke bagian tubuh yg memerlukannya. Sebagian lain monosakarida dibawa langsung ke sel jaringan organ tertentu dan mengalami proses metabolisme lbh lanjut. Karena pengaruh berbagai faktor dan hormon insulin yg dihasilkan oleh kelnjar pankreas, hati dapat mengatur kadar glukosa dalam darah. Kadar glukosa dalam darah merupakan faktor yg sgt penting utk kelancaran kerja tubuh.
 
19. INFUS IV RINGER LAKTAT

Jika untuk mengatasi kondisi kekurangan volume darah, larutan natrium klorida 0,9% - 1,0% menjadi kehilangan maka secara terapeutik sebaiknya digunakan larutan ringer, larutan ini mengandung KCl dan CaCl2 disamping NaCl. Beberapa larutan modifikasi jg mengandung NaHCO3 maka larutan dapat disterilakan dengan panas yang stabil. Pengautoklafan larutan natrium hidrogen karbonat hanya diproses mempunyai penyaringan kuman.

Pembahasan : larutan ini bersifat hipertonis. Harap diperhatikan laju tetesan per menit. Laju tetesan maksimal 5 ml per menit
 
20. INFUS IV AMMONIUM KLORIDA

(PENDAHULUANNYA SAMA DENGAN ALKALOSIS METABOLIK)

Ammonium klorida digunakan sebagai z.a yang dapat berkhasiat untuk pengobatan gangguan metabolisme alkalosis dalam tubuh serta menggantikan ion klorida yang hilang dalam tubuh. 
 
21. INFUS IV MENGANDUNG ELEKTROLIT DAN KARBOHIDRAT

Walaupun cairan infus intravena yang diinginkan adalah larutan yang isotonis untuk meminimalisasi trauma pada pembuluh darah, namun cairan hipotonis maupun hipertonis dapat digunakan. Untuk meminimalisasi iritasi pembuluh darah, larutan hipertonis diberikan dalam kecepatan yang lambat.